Rabu, 19 November 2014

KESALAHAN BERBAHASA PENERAPAN KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN



KESALAHAN BERBAHASA PENERAPAN KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN

Pada latar belakang skripsi mahasiswa FKIP Matematika dan Mipa
Skripsi Dianti Pristika 066410552
Judul: Penerapan pembelajaran kooperatif dengan teknik kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V111.2 SMP Muhamadiyah Pekanbaru
1.      Kesalahan penulisan kata
Untuk menguasai dan menciptakan tenologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2006:345), Dalam kalimat diatas kata yang bercetak miring merupakan kesalahan dalam penulisan kata.
Bentuk tidak baku                  bentuk baku
Tenologi                                  teknologi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata tenologi tidak ada dan tidak memiliki arti, dan teknologi dalam kamus besar bahasa Indonesia halaman 1422 teknologi adalah: metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis: ilmu pengetahuan terapan: keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. 

Rabu, 17 September 2014

ciri - ciri subjek, predikat, objek



PENGERTIAN KALIMAT MENURUT PARA AHLI
Kita sering mendengar istilah kalimat dan pasti kita pernah menggunakannya. Namun tahukah kalian apa pengertian dari kalimat itu sendiri??  Pengertian atau definisi kalimat memang bermacam-macam. Para ahli bahasa pun memiliki beragam definisi, diantaranya :
a)    Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240),
“kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.
b)   Menurut Alwi dkk., (2000:311),
“Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam tulisan latin kalimat adalah  sekumpulan kata yang diawali huruf capital dan diakhiri intonasi final tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan tanda seru (!) termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda pisah(-), tanda sambung (-), dan spasi yang dapat menyampaikan pikiran secara utuh.

UNSUR-UNSUR KALIMAT
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
1. Subjek / Subyek (S) 
2. Predikat (P)
3. Objek / Obyek (O)
4. Pelengkap
5. Keterangan (K)
Berikut ini adalah ciri serta contoh dari masing-masing unsur kalimat :
1.  Subjek / Subyek (S)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini :
a)    Peserta audisi itu puluhan ribu orang.
b)   Dia datang dari Bogor.
c)    Agnes Monica adalah seorang penyanyi terkenal.
d)   Pak Aldy pergi ke Malaysia.
Dari contoh kalimat di atas, peserta audisi itu, dia, Agnes Monica dan Pak Aldy adalah contoh dari subjek. Selain itu ada pula subjek yang tidak berupa nomina. Perhatikan contoh di bawah ini :
a)    Berwudlu harus dilakukan sebelum sholat.
b)   Lima adalah sebuah angka.
c)    Sakit bisa dialami semua orang.
Ciri-ciri subjek :
-      Jawaban atas pertanyaan ‘apa’ atau ‘siapa’.
-      Disertai kata ‘itu’.
-      Didahului kata ‘bahwa’.
-      Mempunyai keterangan pewatas ‘yang’ (penghubung dengan menggunakan kata ‘yang’).
-      Tidak didahului preposisi seperti ‘dari’, ‘dalam’, ‘di’, ‘ke’, ‘kepada’, ‘pada’.
-      Berupa Nomina atau Frasa Nominal
2.  Predikat (P)
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupa Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan preposisional. Selain itu dapat pula berupa Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:
a. Qiqi belajar di kamar.
b. Ibu memasak tumis kangkung.
c. Aldy sedang membaca Koran.
Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari predikat.
Ciri-ciri predikat :
-      Jawaban atas pertanyaan ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’.
-      Dapat berupa kata ‘Adalah’ atau ‘Ialah’.
-      Dapat diingkarkan  yang diwujudkan oleh kata ‘Tidak’.
-      Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas seperti ‘telah’, ‘sudah’, ‘sedang’, ‘belum’, ‘akan’, ‘ingin’, ‘hendak’, ‘mau’, dll.
3.    Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat:
a. Adik bermain layangan .
b. Aldy membeli sebuah buku.
c. kelinci itu memakan wortel.
layangan, sebuah buku, dan wortel pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek.
Ciri-ciri objek ini sebagai berikut:
-      Langsung di belakang predikat.
-      Dapat menjadi subjek kalimat pasif.
-      Tidak didahului preposisi.
-      Didahului kata ‘bahwa’.
4.  Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini adalah : bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contoh kalimat pelengkap :
a. Indonesia berdasarkan Pancasila.
b. Aldy ingin selalu berbuat kebaikan.
c. Kaki Aji tersandung batu.
d. Mahkota itu bertahtakan berlian.
Berikut ciri-ciri pelengkap:
-       Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a)   Anggi mengirimi saya buku baru.
b)   Mereka membelikan ayahnya kacamata baru.
Unsur kalimat buku baru dan kacamata baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
     -    Tidak Didahului Preposisi
5.  Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan:
-      Bukan Unsur Utama (tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap ).
-      Tidak Terikat Posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir , atau di antara subjek dan predikat).
-      Jenis Keterangan.
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
1. Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
contoh : Minggu depan akan dilaksanakan ujian tengah semester.
2. Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.
3. Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.
4. Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.
5. Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnya agar terlihat rapi.
6. Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
Contoh :  Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.
7. Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.
8. Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.

endosentrik pada koran tribun



Nama   : Suci Arvia Niti Alam
Npm    : 126211329
Tugas   :sintaksis dalam frase endosentrik

Endosentrik pada koran Tribun Pekanbaru
Selasa 15 juli 2014 edisi 3.599
Frase endosentrik yang koordinatif
·         Terdiri dari unsure-unsur yang setara. Kesetaraan dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsure-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau’
Ø  Sedang  kecil
Ø  makan   minum
Ø  tas  koper
Ø  jiwa  ruh
Ø  pengalaman dan mengasah kemampuan
Ø  mampu mengungkapkan dan menyampaikan pikiran
Ø  keberanian dan mental
Ø  kesetiakawanan dan kebersamaan
Ø  diluar dan didalam sekolah
Ø  empat unit truk dan tangki
Ø  mencuri dan menjambret
Ø  pengunjung tamu
Ø  visi misi
frase endosentrik yang atributif
·         frase golongan ini terdiri dari unsure-unsur yang tidak setara’ karena unsure-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Ø  Petani jagung
Ø  Tiga lokasi
Ø  Ketiga saksi
Ø  Hari minggu
Ø  Busana muslim
Ø  Tiga bank
Ø  Lima tersangka
Ø  Kedua terdakwa
Ø  Enam tahun penjara
Ø  Empat unit mobil
Ø  Delapan lantai
Ø  Empat hari
Ø  Dua jam
Ø  Puluhan pengunjung
Frase endosentrik yang apositif
Ø  Mereka akan menjalani libur lebaran
Ø  Mereka akan menjalani lebaran
Ø  Pelatih Indra Sjafri menjalani pemusatan latihan dikompleks Universitas Negari Yogyakarta (UNY)
Ø  Indra Sjafri menjalani pemusatan latihan dikompleks UNY
Ø  Pelatih menjalani pemusatan latihan di kompleks UNY
Ø  Kemarin atau pada senin (6/1) kita memeriksa sektretaris kota Pekanbaru Syukri Harto sebagai saksi
Ø  Pada senin (6/1) kita memeriksa Syukri Harto sebagai saksi
Ø  Kemarin kita memeriksa sekretaris kota Pekanbaru sebagai saksi